Perasaan bahagia menyelimuti hati Faizul Haq-bukan nama sebenarnya.
Kebahagiaan yang sulit untuk ia lukiskan. Barangkali, hari itu adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupnya, hari yang penuh suka cita. Hari dimana ia telah dipertemukan dengan dambaan hati, ‘buruan’ cinta.
Senyum mengembang di langit wajahnya.
Bahkan air mata bahagia dan haru menetes mengairi taman hatinya yang
rindu akan belaian cinta dan kasih sayang. Ia telah berani melangkah,
demi menyelamatkan iman, agama dan hatinya.
Mesjid Assalam di Kairo menjadi saksi bisu akad nikah dan walîmatul
‘urs Faizul Haq dengan Sabira Husna-bukan nama sebenarnya. Hari dimana
dua makhluk Allah bertemu dalam cinta kasih yang sah, terikat dalam
mistsiqan ghalizhan. Kepada kedua pengantin setangkai bunga do’a dari hati yang tulus kami persembahkan, “Bakarakallahu laka, wabaraka ‘alaika, wajama’a bainakum Fi khairin.” Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, amin.
Faiz telah menempuh jalan yang lurus, jalan yang selamat dan
diridhai Allah. Jalan orang-orang yang merindukan kejernihan hati dan
ketentraman jiwa. Berbeda dengan mereka yang menempuh jalan menyimpang. Jalan orang-orang yang hatinya telah dikotori oleh kotoran setan dan nafsu. Orang-orang tertipu yang memilih kesenangan sesaat. Jalan
laki-laki yang pengecut, pengumbar hawa nafsu dan jalan wanita-wanita
yang bodoh, yang suka mengobral dan menjual kemuliaan diri.
Tidak dipungkiri, Faizul Haq telah merancang dari jauh hari
bagaimana ia menyiapkan hari yang bersejarah dalam hidupnya. Bagaimana
ia menyiapkan segala keperluan untuk pernikahan. Mulai dari ilmu,
mental, finansial, dan kesehatan fisik. Barangkali keinginan menikah
telah menjadi humum Faiz sejak beberapa tahun kebelakang, sebagaimana
yang juga bergejolak dalam hati banyak anak muda. Kerinduan yang tak
lagi tertahankan untuk berjumpa sang kekasih dambaan jiwa. Kerinduan
untuk bisa memadu hati, menumpahkan segala keluh-kesah dan gelora jiwa.
***
Setiap laki-laki yang soleh mendambakan seorang istri yang solehah.
Istri yang ketika dilihat menyenangkan hati, ketika diperintah ia
patuh, ketika ditinggalkan ia menjaga harta dan dirinya, dan ketika
salah ia mau diingatkan. Istri solihah adalah sebaik-baik perhiasan
dunia.
Ia ibarat sebuah madrasah yang kelak didalamnya anak-anak yang lahir
akan dibesarkan, dididik dan dibina. Bijak dan tepat memilih calon
istri sebelum menikah adalah diantara faktor kebahagiaan rumah tangga.
Salah dalam memilih akan berisiko dikemudian hari. Dengan demikian,
jangan tergesa-gesa menentukan pilihan, tapi kalau sudah nampak yang
cocok dengan persepsi dan keinginan hendaknya segera mengajukan
lamaran. Karena biasanya sesuatu yang berharga dan bernilai tinggi
menjadi rebutan banyak orang..
Istri solehah akan selalu menjadi sumber kekuatan, tempat bertenang
ketika gelisah melanda jiwa, tempat berbagi ketika resah menghimpit
hati. Istri solihah bukanlah tipe wanita materialistis, yang ketika ada
uang, abang disayang, nggak ada uang abang jangan pulang atau piring
melayang. Sabar disaat kesulitan melanda, qana`ah dengan apa yang ada
dan bersyukur ketika mendapat kelebihan rezki. Bagi seorang istri
solihah keridhaan suami adalah diatas segalanya, walau ia harus melawan
keinginannya.
Hidupnya seluruhnya ia abdikan untuk suami dalam rangka beribadah
dan ketaatan pada Allah Swt. Istri solehah adalah ibarat taman indah
nan penuh pesona. Tak lelah mata memandang keindahan budi pekerti dan
tingkah lakunya.
Istri solehah selalu dirindu dan dikenang. Rindu pada belaian
lembutnya, rindu pada teguran halusnya, rindu akan senyum tulusnya,
rindu pada wajahnya yang teduh, air mukanya yang jernih dan rindu pada
kata-katanya yang mesra. Hati akan resah bila lama tidak berjumpa, bila
jarak telah memisahkan. Hati akan gelisah bila satu hari tidak bertemu.
Karena cinta yang telah tenggelam dalam samudera hati, cinta akan
kebaikan dan kebagusan akhlaknya. Sungguh benar apa yang disampaikan
Rasulullah Saw. bahwa memilih wanita solehah akan membahagiakan
seseorang di dunia dan di akhirat.
Untuk calon suami, pilihlah seorang calon istri yang telah dikenal
baik akhlak dan agamanya. Utamakanlah itu atas segalanya. Dan jangan
lupa untuk juga mempersiapkan diri menjadi seorang suami yang soleh.
Dan bagi seorang calon istri, bila datang seorang laki-laki yang Anda
kenal baik agama dan akhlaknya dan Anda memang telah siap untuk
menikah, janganlah menolak, tapi terimalah niat baiknya dengan hati
yang terbuka. Dan jangan lupa untuk mempersiapkan diri Anda menjadi
bidadari baginya di dunia dan di akhirat.
Istri solehah adalah harta yang paling berharga dan bernilai tinggi
yang tiada duanya. Sungguh beruntung dan berbahagia seseorang yang
dikaruniai seorang Bidadari Dunia. Hidup akan penuh dengan kebaikan dan
ketaatan. Hidup yang selalu bersemangat, penuh cinta dan cita-cita
mulia.
Aa Gym pernah berkata, “Istri solehah adalah sebaik-baik keindahan,
kata-katanya menyejukkan kalbu, ia bagaikan bidadari surga yang hadir
di dunia. Ia adalah istri yang meneguhkan jihad suami, penebar rahmat
bagi rumah tangga, cahaya dunia dan akhirat.”
Beberapa orang pernah datang kepada saya, curhat tentang keinginan
mereka untuk menikah. Yang datang pun bervariasi, dengan berbagai
permasalahan yang mereka miliki.
Setiap yang datang selalu saya berikan dorongan untuk tidak ragu melangkah ketika melihat diri telah siap. Siap yang tidak saya artikan sebatas modal kemauan, namun konkritnya
ada bekal yang telah dimiliki untuk membina rumah tangga. Juga melihat
kesiapan dengan kejernihan hati dan pikiran, bukan dengan kacamata
nafsu dan setan.
Harus ada kesadaran yang penuh ketika merespon dorongan-dorongan yang muncul dalam hati.
Fakta telah banyak berbicara, tentang orang-orang yang menikah hanya
untuk melampiaskan hasrat nafsu yang tak lagi bisa ditahan. Apa yang
terjadi adalah, hubungan yang tidak pernah harmonis dan sering terjadi
cekcok antara suami-istri hanya disebabkan permasalahan sepele. Karena
masih didominasi oleh sikap kekanak-kanakan dan sikap yang cenderung
egois, emosian, sentiment dan penuh curiga.
Ketika seseorang ingin ikut serta dalam sebuah perlombaan, kesiapan
yang ia miliki menjadi tolak ukur kesuksesannya. Jika ia mempersiapkan
diri dengan matang, peluang untuk menang akan terbuka dihadapannya.
Tapi ketika persiapan yang ia miliki apa adanya, maka hasilnyapun akan
jauh dari yang diharapkan. Tidak hanya dalam perlombaan, tapi dalam
setiap dimensi kehidupan yang kita jalani, adanya kesiapan sangat
menentukan kesuksesan kita.
Pernikahan tidak hanya semata hubungan biologis, kalau kita memaknai
demikian, tentu tidak berbeda cara pandang kita dengan hewan. Namun
dengan menikah ada nilai-nilai yang ingin kita raih, ada tugas, amanah
dan kewajiban yang harus ditunaikan dan dipertanggung jawabkan. Ibarat
kita ingin mendirikan sebuah gedung diatas sebidang tanah. Ketika
pondasi yang dibangun kuat, pondasi akan tetap kokoh dan gedung tidak
akan runtuh. Sedangkan bila pondasi lemah, besar kemungkinan gedung
tidak akan bertahan lama dan akan cepat roboh.
Pada intinya, kita perlu mempersiapkan diri, dan itu sudah menjadi
keharusan. Siapkan ilmunya, mental, kesehatan dan finansial. Dan yang
paling utama kita harus memiliki hubungan yang baik dengan Allah Swt..
Kita harus terus berupaya untuk meraih kedudukan taqwa. Dengan
ketaqwaan segala kesulitan akan menemukan jalan keluarnya.
Allah Swt. telah menjanjikan, bahwa barang siapa yang bertaqwa maka Allah Swt. akan memberinya jalan keluar terhadap kesulitan yang ia hadapi dan
memberinya rezki dari arah yang tidak ia duga.
Dari sekarang, binalah hubungan yang baik dengan Allah Swt. dan
dengan orang lain. Latihlah diri Anda dalam ketaatan, gemar berbuat
kebaikan dan rajin beribadah. Latihlah diri Anda dengan perilaku yang
mulia sehingga ia menjadi kebiasaan Anda. Dan bila diri Anda telah
siap, maka melangkahlah dengan yakin. Adanya kekurangan ekonomi
janganlah jadikan penghalang utama. Anda harus yakin rezki setiap hamba
telah ditentukan kadarnya oleh Allah Swt. Bukankah itu suatu hal yang
menggembirakan. Anda tidak perlu merasa susah, tinggal Anda berusaha
untuk menjemput rezki itu.
Dan terakhir, jangan salah pilih, jangan tertipu dengan penampilan
luar, pilihlah dengan hati dan pikiran yang jernih. Jangan memilih
dengan landasan nafsu dan bisikan setan. Utamakanlah agama diatas
segalanya, dengan demikian kita akan bahagia sebagaimana yang
dijanjikan oleh Rasulullah Saw.
Jadi, jangan tunda lagi kalau Anda sudah siap, bersegeralah …!