“Saya merasakan bosan hidup serumah dengannya”, keluh Rani. “Pernikahan saya dengan mas Bagus yang baru berumur lima tahun, rasa-rasanya telah kami tempuh berpuluh tahun. Kadang terpikir oleh saya, kapan saya bisa keluar dari kungkungan kejenuhan ini?” lanjutnya.
Ungkapan perasaan di atas, adalah gejala awal pertanda mulai hilangnya cinta dalam rumah tangga. Ada beberapa tanda hilangnya cinta yang harus diwaspadai kemunculannya oleh setiap suami dan isteri. Jika anda tidak mengetahuinya, bisa jadi anda merasa rumah tangga anda aman saja, padahal sesungguhnya telah berada di ambang petaka.
Sebenarnya, cinta dan kasih sayang telah ditumbuhkan oleh Allah setelah mereka menunaikan ikatan akad nikah. Perasaan cinta antara suami dan isteri adalah karunia Allah kepada hamba-hambaNya yang melaksanakan pernikahan sesuai tuntunan. Bahkan cinta dalam ikatan pernikahan ini merupakan sebentuk perasaan yang amat kuat, melebihi perasaan kecintaan terhadap benda-benda yang lain.
Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, cinta yang telah dikaruniakan Tuhan kepada Rani dan Bagus semakin mengering dan akhirnya mati sama sekali. Kondisi ini tentu saja bukan merupakan sesuatu yang datangnya secara tiba-tiba, melainkan pasti ada proses yang menyertainya. Cinta tidak datang secara tiba-tiba, tidak pula hilang secara tiba-tiba. Ada sebab-sebab yang mendatangkan cinta, ada sebab-sebab pula yang menghilangkan cinta.
Tatkala faktor yang menjadi sebab hilangnya cinta mulai muncul dan tidak diusahakan untuk diatasi, akan sanggup mengikis habis, secara perlahan tetapi pasti, cinta yang telah tumbuh selama ini layu kembali. Setiap hari ikatan cinta berurai, satu per satu, hingga akhirnya didapatkan kenyataan cinta mereka telah sirna.
Jangan sepelekan hal-hal yang mungkin dianggap kecil akan tetapi bisa menghilangkan cinta di dalam keluarga anda, seperti kebohongan, ketertutupan, enggan mendapat kritik, bersikap mau menang sendiri, enggan mendengar pembicaraan pasangan, dan lain sebagainya. Demikian juga kebiasaan curhat kepada orang lain, seperti seorang suami curhat kepada teman wanita yang sekantor dengannya, atau isteri curhat kepada lelaki teman satu tempat kerja.
Jangan membiasakan diri melakukan aktivitas yang bisa mengundang kesalahpahaman pasangan anda, atau bahkan orang lain di sekitar anda. Seperti seorang isteri biasa membonceng teman lelaki yang sekantor dengannya ketika berangkat dan pulang kerja, dengan alasan pengiritan dan efisiensi. Sebagaimana juga seorang suami yang biasa mengajak makan siang seorang wanita teman se kantornya sembari bercanda mesra. Hal-hal seperti itu akan bisa mendatangkan dugaan yang berlebihan sehingga mengundang fitnah pada anda.
Sebaliknya, biasakanlah melakukan hal-hal kecil yang akan sanggup memekarkan bunga cinta di rumah tangga anda. Memberikan perhatian di saat pasangan anda ulang tahun, atau saat mengalami keberhasilan, dengan kata-kata, atau dengan hadiah yang mengejutkan dan disukainya. Membiasakan berbincang ringan di setiap memiliki kesempatan dengan pasangan anda, adalah cara untuk menjaga perasaan saling percaya di antara anda. Memberikan pujian dan sanjungan dengan kata-kata mesra, adalah hal yang amat disenangi pasangan anda.
Berikut ini adalah beberapa bagian tanda hilangnya cinta dalam rumah tangga anda. Waspadalah ! Waspadalah !!
1. Merasa tidak butuh lagi dengan pasangan dan merasa kesendirian lebih nyaman
Jika kebosanan telah menghinggapi anda dan anda merasa lebih nyaman apabila sendiri, terpisah dari pasangan anda, maka inilah tanda yang amat kuat bahwa cinta mulai pudar. Sesungguhnya rumah tangga Rani tampak bahagia dan tak ada kekurangan yang bisa dicela oleh orang-orang yang melihatnya. Akan tetapi jika dilihat di dalamnya, yang terjadi sesungguhnya adalah sandiwara. Rani dan Bagus, suaminya, berada dalam jarak psikologis yang sulit disatukan.
Masing-masing merasa tidak butuh dengan pasangannya. Rani asyik dengan kesibukannya mengurus Cindy, satu-satunya anak, yang kini mengikuti program Playgroup. Bagus sibuk dengan urusan bisnis yang amat menguras tenaga dan waktu, juga perhatiannya. Sesampai di rumah, kebutuhan Bagus adalah istirahat, melepas lelah. Ia tidak ingin diganggu oleh isteri dan ulah anaknya. Sementara itu, sebenarnya Rani ingin sekali berbagi cerita, ingin sekali dimanja dan mendapatkan perhatian sepenuhnya.
Namun karena keinginan Rani tidak pernah menjadi nyata, semakin lama ia percaya bahwa ia harus bisa memupus angan-angan indahnya berumah tangga. Ia harus melaksanakan semua kegiatannya sendiri. Ia menyelesaikan semua masalahnya sendiri, karena Bagus tak mau mengerti. Ia mengelola anaknya sendiri, dan akhirnya iapun menikmati hidup sebagai diri yang mandiri, kendatipun memiliki suami. Kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga masing-masing menikmati indahnya hidup sendiri.
Masing-masing merasakan kenyamanan dalam keadaan kesendirian, dan merasa tidak butuh lagi dengan kehadiran pasangan. Jika keadaan ini dipertahankan, kematian cinta akan sangat mudah didapatkan. Segeralah melakukan evaluasi dan meraih kembali cinta anda yang telah mulai beranjak meninggalkan hati dan perasaan anda. Jika anda biarkan, cinta akan semakin menjauh dari keluarga anda.
2. Tidak merasakan rindu ketika berpisah jauh
Tanda hilangnya cinta, adalah tidak merasakan rindu ketika berpisah jauh atau dalam waktu yang cukup lama. Suami dan isteri yang berpisah karena suatu tugas lama, atau karena perjalanan yang jauh, semestinya merasakan gejolak rindu yang kian lama kian menguat. Semakin lama terpisahnya, semakin menebal rindu mereka. Jika yang terjadi sebaliknya, bertemu atau berpisah sama saja perasaan mereka, inilah pertanda cinta mulai sirna.
Suatu saat Bagus berpamitan untuk melakukan transaksi bisnis ke Singapura untuk waktu yang lama. Rani melepas Bagus begitu saja. Hari-hari Rani sendiri, rasanya justru semakin lega karena merasakan kebebasan dan hidup tanpa beban. Demikian juga yang terjadi pada Bagus. Selama dua pekan di Singapura, hanya sempat sekali menelpon Rani, itupun untuk meminta tolong menyiapkan berkas yang akan diambil oleh pegawai kantornya. Tidak tampak kerinduan pada sikap Bagus selama meninggalkan isteri dan anaknya.
Saat kembali dari Singapura, Bagus memang membawa sejumlah oleh-oleh untuk Cindy. Tapi baru saja tiba di rumah, ia kembali disibukkan oleh urusan kantornya. Semestinya, pertemuan setelah suami isteri berpisah dua pekan, mereka rayakan bak pengantin di malam pertama. Namun yang terjadi tidaklah demikian. Rani tidak merasakan kehangatan kerinduan Bagus, dan sebaliknya, Bagus juga menampakkan sikap yang dingin-dingin saja saat datang ke rumah.
Jika rindu tak lagi berada di hati anda, itulah pertanda hilangnya cinta dalam rumah tangga anda.
3. Mudah berprasangka kepada pasangan
Cemburu adalah bagian dari pertanda cinta dalam kehidupan berumah tangga. Akan tetapi jika cemburu telah berlebihan, akan mudah sekali menaruh prasangka buruk kepada pasangannya. Sikap yang dikedepankan adalah curiga dan tidak percaya. Segala yang dilakukan oleh pasangannya cepat sekali menimbulkan persangkaan berlebihan. Inilah pertanda berikutnya dari hilangnya rasa cinta.
Suami telat sebentar saja sampai di rumah, menimbulkan persangkaan, “Dia tadi mampir kemana? Jangan-jangan….” Suami pergi keluar kota untuk urusan dinas, memunculkan sejumlah kecurigaan, “Dia pergi dengan diapa? Jangan-jangan….” Suami kedapatan ditelpon oleh seorang wanita untuk suatu urusan bisnis, memunculkan syak wasangka, “Siapa yang menelpon suami saya? Jangan-jangan…”
Sebagaimana juga suami yang berlebihan dalam prasangka kepada isterinya. Hanya karena melihat isteri terlibat dalam pembicaraan dengan seorang lelaki, memunculkan sejumlah tanda tanya, “Ada apa isteri saya berbicara dengannya? Jangan-jangan…” Ketika melihat isteri berdandan rapi untuk menghadiri pertemuan RT, memunculkan sejumlah prasangka, “Ada siapa di pertemuan RT nanti, sampai isteri saya berdandan secantik ini? Jangan-jangan…”
Tatkala anda menemukan sejumlah persangkaan negatif terhadap segala yang dilakukan pasangan anda, ketahuilah ini merupakan pertanda mulai memudarnya rasa cinta di hati anda. Sebab seharusnya, cinta akan menumbuhkan kepercayaan dan kesetiaan. Jika tidak lagi bisa mempercayai, justru lebih dominan perasaan mencurigai, cinta dalam keluarga anda telah terancam pudar.
Apalagi jika anda merasakan segala yang dilakukan pasangan lebih tampak sebagai kesalahan di mata anda. Rasanya tidak ada yang benar dari perbuatan pasangan anda. Berbuat begini salah, begitu salah, semua terasa salah. Kondisi ini menandakan rapuhnya perasaan cinta kepada pasangan anda. Segeralah mengobati dan mengantisipasi.
4. Lebih suka menutup diri dan tidak terbuka dalam banyak persoalan
Jika anda menemukan kecenderungan untuk lebih suka menutup diri dalam berbagai persoalan hidup anda, ketimbang membicarakannya dengan pasangan anda, maka hal ini menjadi pertanda melemahnya cinta dalam jiwa anda. Dalam kisah kehidupan keluarga Rani di atas, yang terjadi adalah ketertutupan sikap dalam menghadapi berbagai problematika hidup.
Rani akhirnya lebih suka membicarakan persoalan hidupnya dengan Ika, teman kuliahnya dahulu yang sekarang menjadi tetangga dekat. Ia tidak bisa bercerita secara leluasa kepada Bagus, karena Bagus tidak pernah memberikan kesempatan dan kebebasan untuk mengungkapkan permasalahannya. Sebagaimana pula hal itu terjadi dan dirasakan oleh Bagus. Ia lebih suka memendam permasalahannya sendiri dan tidak mau diketahui Rani.
Pertemuan mereka di dalam rumah sekedar formalitas dan basa-basi, tidak ada agenda yang mereka bawa untuk dibicarakan bersama. Bagus tidak pernah berlaku kasar terhadap Rani, hanya saja sikapnya yang acuh dan dingin telah memicu sikap Rani yang juga memilih banyak diam dan menutup diri. Pembicaraan yang terjadi sehari-hari hanyalah sebatas aktivitas teknis yang biasa dilakukan oleh semua keluarga, bukan pembicaraan mengenai rencana-rencana besar dan evaluasi perjalanan keluaraga selama ini.
5. Kehilangan hasrat kepada pasangan
Apabila perasaan anda dingin saja melihat penampilan pasangan anda, tidak ada hasrat dan gairah terhadapnya, maka ini adalah kematian cinta yang sangat nyata bentuknya. Pada kondisi seperti ini anda akan sangat kesulitan mendefinisikan makna cinta dalam kehidupan rumah tangga. Apa lagi yang akan dilakukan, jika berhasrat terhadap pasanganpun tidak.
Perasaan ini apabila dibiarkan akan bisa memicu munculnya tindak perselingkuhan yang dilakukan baik oleh suami maupun isteri. Lantaran tidak bergairah melihat penampilan isteri, hasratpun tersalurkan justru kepada wanita lain yang bukan isterinya. Demikian pula isteri yang tidak memiliki gairah kepada suami, hasrat bisa disalurkan justru kepada lelaki lain yang bukan suaminya. Perselingkuhan terjadi sebagai akibat dari pudarnya hasrat kepada pasangan, tanpa ada upaya untuk membangkitkan kembali gairah tersebut.
Pada beberapa keluarga, hubungan suami isteri bisa terjadi hanya apabila membayangkan melakukannya dengan orang lain yang lebih bisa menimbulkan gairah. Tatkala melihat penampilan suami atau isterinya, tidak ada yang menyebabkan mereka merasa tertarik dan berhasrat melakukan hubungan seksual. Yang menyebabkan mereka memiliki gairah yang tinggi justru apabila memiliki fantasi seksual, melakukan percintaan dengan bintang film atau artis sinetron, atau orang-orang lain pujaan mereka.
Ajaran agama melarang tindakan fantasi seksual semacam itu, bahwa seseorang membayangkan melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Hal ini merupakan sebentuk penyimpangan dan juga memicu perasaan-perasaan lain terhadap pihak yang menjadi sarana fantasi tersebut. Jika kehilangan hasrat ini telah anda rasakan, segeralah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap perjalanan rumah tangga anda. Bisa jadi selama ini kehidupan anda berjalan terlalu mekanistis, tidak ada bumbu-bumbu romantisme, dan kreativitas untuk mempertahankan hasrat kepada pasangan.
Jangan dibiarkan perasaan tersebut berkepanjangan melanda kehidupan rumah tangga anda. Segeralah lakukan tindakan untuk menyelamatkan cinta dalam rumah tangga anda.
Sumber :
Cahyadi Takariawan, Menjadi Pasangan Paling Berbahagia, Sygma Media, Bandung, 2008