Masjid Istiqlal di Haifa
REPUBLIKA.CO.ID, HAIFA – Israel mulai membidik bagian sebuah masjid di Haifa yang disita dan berencana menggunakan lahan tersebut sebagai permukiman Yahudi.
Pemerintah Israel saat menduduki Kota Haifa, Palestina pada 1948 melakukan penyitaan terhadap dua kawasan total seluas 2.000 meter persegi tempat berdiri Masjid Istiqlal tersebut tanpa memberi tahu pengelola masjid.
Dewan masjid telah bertemua dengan para politisi Israel untuk mendiskusikan solusi keputusan penyitaan tersebut. Namun Israel tetap pada plot semula untuk mencaplok dan mengontrol salah satu tempat Islami yang tersisa di kota terjajah, Haifa.
Kehadiran bangunan Arab-Islami itu bukan sekedar isu agama, tetapi juga dipandangn isu nasional penting yang mempengaruhi aspirasi dan kebutuhan warga Arab di Haifa, demikian menurut pernyataan dewan masjid, Senin (31/1).
Anugerah Islami di Haifa dipandang sebagai hal paling penting di Palestina. Dewan masjid menyatakan berencana meluncurkan kampanye terorganisir di tingkat publik, legal dan politik untuk memaparkan bahaya yang mengancam sejarah, keberadaan dan mimpi kota di masa depan.
Pernyataan dewan masjid juga menyeru seluruh rakyat Palestina untuk bersatu menghadapi penyitaan yang dilakukan pemerintah Israel dan menentang penolakan pengakuan keberadaan masyarakat Palestina.
Pemerintah Israel saat menduduki Kota Haifa, Palestina pada 1948 melakukan penyitaan terhadap dua kawasan total seluas 2.000 meter persegi tempat berdiri Masjid Istiqlal tersebut tanpa memberi tahu pengelola masjid.
Dewan masjid telah bertemua dengan para politisi Israel untuk mendiskusikan solusi keputusan penyitaan tersebut. Namun Israel tetap pada plot semula untuk mencaplok dan mengontrol salah satu tempat Islami yang tersisa di kota terjajah, Haifa.
Kehadiran bangunan Arab-Islami itu bukan sekedar isu agama, tetapi juga dipandangn isu nasional penting yang mempengaruhi aspirasi dan kebutuhan warga Arab di Haifa, demikian menurut pernyataan dewan masjid, Senin (31/1).
Anugerah Islami di Haifa dipandang sebagai hal paling penting di Palestina. Dewan masjid menyatakan berencana meluncurkan kampanye terorganisir di tingkat publik, legal dan politik untuk memaparkan bahaya yang mengancam sejarah, keberadaan dan mimpi kota di masa depan.
Pernyataan dewan masjid juga menyeru seluruh rakyat Palestina untuk bersatu menghadapi penyitaan yang dilakukan pemerintah Israel dan menentang penolakan pengakuan keberadaan masyarakat Palestina.
Sumber: Palestine-Info.co.uk