Another Templates

Ahlan wa sahlan.... selamat datang di jendela motivasi dan inspirasi semoga bermanfaat

Kamis, 27 Januari 2011

Kenali Segera Gejala Penyakit Jantung

Kompas,  Selasa, 26 januari 2011
pontianak, Kompas - Nyeri dada sering kali dianggap remeh oleh sebagian orang. Padahal, rasa nyeri pada bagian dada merupakan salah satu gejala penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sejumlah gejala yang terkait dengan gangguan jantung perlu dikenali sejak dini agar penderita bisa segera mendapat pengobatan secara cepat dan efektif. ”Ada beberapa gejala penyakit jantung yang sering diabaikan masyarakat sehingga akhirnya penyakit yang diderita bertambah parah,” kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Linda Lison, Sabtu (19/7), dalam seminar awam bertema ”Sehatkah Jantung Anda”, di auditorium Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Sejumlah keluhan fisik yang patut diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung adalah nyeri dada, berdebar-debar, cepat letih, sesak napas, ada riwayat sering pingsan, sesak bila tidur terlentang, beberapa organ tubuh membiru, serta perut dan bagian kaki membengkak. Gejala lain yang dialami ketika seseorang terserang penyakit jantung adalah rasa nyeri yang hebat pada bagian dada yang disertai muntah. ”Rasa tertekan atau seperti ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, dan terbakar di bagian dada dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung,” kata Linda menambahkan.
Beristirahat
Penderita penyakit jantung juga bisa mengalami sesak napas atau seperti tercekik, berkeringat dingin, lemah, berdebar-debar, dan jatuh pingsan. Keluhan fisik itu akan berkurang dengan istirahat dan tambah berat ketika penderita beraktivitas. ”Jika terjadi kondisi nyeri dada, maka pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah baringkan penderita, istirahatkan sampai nyeri berkurang atau hilang, lakukan pemberian oksigen, kemudian panggil dokter, dan bawa ke rumah sakit yang terdekat,” ujarnya. Jika pertolongan awal terlambat, begitu ada gejala penyakit jantung, pengobatan tidak akan bisa optimal, bahkan bisa berakibat fatal bagi penderita.